LUBUKLINGGAU - Himpunan Peduli Sosial Kemasyarakatan Lubuklinggau (HPSKL) meminta pikak sekolah dan orang tua (Ortu) selalu memberikan pengawasan yang ketat terhadap aksi anak-anaknya yang membawa handphone (HP) ke sekolah.
Hal itu mengingat sejauh ini pengawasan pihak sekolah sepertinya melemah sementara kemajuan tekhnologi terus meningkat hingga akses apapun bisa di lihat melalui HP, termasuk situs-situs porno yang dapat merusak mental anak-anak usia remaja.
Hal ini diungkapkan Koordinator HPSKL, M. Indra Maulana Minggu (2/8) kemarin. Menurutnya berdasarkan hasil survey yang dilakukan anggotanya sejak Maret hingga Juni lalu ternyata hampir 90 persen remaja yang merata adalah pelajar di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya memiliki foto porno.
Indikator itu mengharuskan orang tua dan pihak sekolah melakukan pengawasan super ketat, jangan sampai anak-anak penerus bangsa itu termasuk dalam kategori diatas tadi. Mirisnya lagi gambar porno tersebut berada di ponsel.
“kami telah melakukan survey terhadap 1000 remaja selama empat bulan, mulai Maret sampai dengan Juni 2010 dan hasilnya hampir 90 persen remaja menyimpan foto bahkan film porno didalam Hp, “ungkapnya.
Dari hasil tersebut, Ia menyarankan agar anak usia SD-SLTP untuk tidak diberi ponsel, sedang untuk siswa SLTA boleh memiliki ponsel tapi tanpa fasilitas dan video/kamera.
Dari survey itu 960 anak ternyata memiliki foto dan video porno di ponselnya, bahkan ada yang mengaku pernah membuka situs porno. Dari angka ini, 68 persen atau sekitar 332 anak remaja tergolong adiktif (kacanduan) membuka foto dan video porno bahkan menyimpannya di fitur handphone mereka bahkan dengan rasa bangga telah menyimpannya.
Melihat fenomena ini, lanjut Indra secara Nasional telah mengirim surat kepada Departemen Pendidikan Nasional dan telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas untuk memberikan peraturan keras dan tegas kepada siswa SD-SMP agar dilarang membawa handphone dalam lingkungan sekolah.
Imbauan ini juga agar secara serentak diikuti oleh orang tua murid untuk memberikan fasilitas handphone. Sedangkan untuk siswa SMA, pihaknya masih memberikan toleransi. Hanya saja, handphone yang dimiliki tidak ada fitur kameranya.
“Kalau ada, silahkan pihak sekolah menertibkan bahkan menyitanya. Tapi sayang, sampai saat ini Departemen Diknas maupun Diknas Kota lubuklinggau- Kabupaten Mura belum memberikan respon,” katanya.
Dalam era transformasi teknologi tinggi yang ditandai dengan kemajuan bidang komunikasi dan informasi saat ini, secara eksternal memberikan dampak buruk bagi perkembangan mental dan budi pekerti anak-anak. Untuk tayangan televisi saja, HSPK menilai 90 persen merusak sikap dan mental anak-anak dengan kemasan melalui film kartun seperti serial komik Naruto dan Avatar The Legend Of Ang, sinetron dan tayangan lainnya. Hanya 10 persen yang tergolong baik.
Belum lagi jumlah anak jalanan yang angkanya mencapai puluhan anak, telah menjadi korban kekerasan anak-anak, pekerja anak-anak dan eksploitasi anak oleh orang dewasa. “Penegakan hukum terhadap pelaku eksploitasi anak harus tegas. Anak dijadikan pengemis baik oleh orang tua sendiri maupun oleh jaringan pekerja anak di bawah umur,” katanya.
untuk itu semestinya Diknas mendukung program tersebut yakni dengan merekomendasikan kepada setiap guru dan orang tua untuk mengenalkan anak kepada teknologi. “ sebab Kalau berbicara soal moral dan budi pekerti anak, tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah saja tetapi lebih dari itu menjadi bagian dari tanggung jawab orangtua dan masyarakat,” katanya.
Memang berdasarakan pantauan HSPK untuk pelarangan pembawa ponsel di sekolah, sebagian sekolah sudah menerapkannya. Hanya saja, terkadang di anak sendiri menimbulkan persoalan. “Handphone mereka titipkan ke warung, kantin dan di luar sekolah. Begitu pulang, mereka ambil kembali. Jadi, remnya ada di orang tua,” tambahnya.(sis)
Isu Biduan “Nakal”, Bupati Istighfar
MUARA BELITI–Merebaknya isu biduan nakal yang menggelar pertunjukan di salah satu wilayah Kabupaten Musi Rawas sempat mengagetkan Bupati Ridwan Mukti hingga spontan mengucapkan lafadz istighfar....
This is featured post 2 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et...
This is featured post 3 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et...
This is featured post 4 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et...
This is featured post 5 title
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et...
Model yang juga presenter Olga Lydia (33) berharap kesembuhan segera terjadi pada vokalis, pencipta lagu, gitaris, dan aktivis kemanusiaan Franky Sahilatua,.[Selengkapnya]
0 komentar:
Posting Komentar